"Jaringan Blog Anti Narkoba - Tingkatkan kepedulian terhadap korban penyalahgunaan Narkoba"

Minggu, 15 Maret 2009

Program Penjangkauan dan pendampingan Penyalahguna Narkoba


Kenapa Penjangkauan?
Belum tersedianya secara merata fasilitas terapi dan rehabilitasi di wilayah Indonesia sehingga akses pelayanan belum dilaksanakan secara optimal.
Stigmatisasi yang berkembang dalam masyarakat bahwa korban takut ditangkap oleh aparat hukum, sehingga tidak berobat di pusat-pusat terapi rehabilitasi.
Upaya penjangkauan dan pendampingan penyalahguna narkoba belum terorganisir secara terpadu terutama upaya meningkatkan akses korban dengan fasilitas terapi/rehabilitasi yang melibatkan peran IKAI ( Ikatan Konselor Adisksi Indonesia) dan konselor adiksi sebaya.

Program.
Guna mengatasi permasalahan yang ada, BNN telah melaksanakan beberapa program sebagai wujud kesungguhan dan komitmen negara dalam memberikan yang terbaik dalam pelayanan bagi korban penyalahguna narkoba.

Satgas Penjangkauan dan Pendampingan BNN: Kontak Person Thamrin Dahlan ( 08159932527 ), Sodikan ( 085885339801, 02126252633), Pungki (08128204728).
Kantor: Badan Narkotika Nasional, Jl.MT.Haryono No.11 Cawang Jakarta Timur, Tel.021 80871566 atau 808715667 (ext 186).
Fax 021 80885225.

BNN Call Center : 021 8088011
SMS center 021 0888 11 0266

Lokasi pelayanan terapi GRATIS di UPT Terapi Rehabilitasi LIDO, Jl.HR.Edi Sukma, Desa Wates Jaya Kecamatan Cigombong, Lido, Kabupaten Bogor ( dekat Sekolah Polisi Lido).

Minggu, 01 Februari 2009

Pelatihan Pencegahan di Lembang


Tema : Narkoba dan Pencegahannya Narasumber : Bapak Yaya Ruchiya (BNP Jawa Barat) Peserta : 30 org Hari/Tanggal : Selasa, 13 - 01 - 2009 Tempat : Lembang Jawa Barat Dalam rangka P4GN di wilayah Bandung Barat, BNP Jawa Barat melakukan pelatihan untuk para penyuluh P4GN. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan para penyuluh P4GN mampu memberikan penyuluhan terhadap masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba. Sesuai dengan misi BNP Jabar, "Jawa Barat bebas Narkoba 2015". BNP Jabar tengah melakukan beberapa upaya-upaya pencegahan terhadap lahgun Narkoba diantaranya memberikan pelatihan penyuluh baik dari unsur sekolah, kampus dan masyarakat umum. Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan mampu mewujudkan dari pada misi BNP Jabar.

Jumat, 16 Januari 2009

Kegiatan BNP Jawa Barat di Jatinangor

Tema : Narkoba dan Pencegahannya
Narasumber : Bapak Yaya Ruchiya (BNP Jawa Barat)
Peserta : 61 org
Hari/Tanggal : Jum'at, 09 - 01 - 2009
Tempat : Bumi Perkemahan Kiara Payung Jatinangor, Sumedang Jawa Barat

Dalam rangka pembekalan para Guru dan Kepala Sekolah Pembina Paramuka.
Dengan adanya pembekalan ini diharapkan para pembina pramuka mampu memberikan pendidikan terhadap peserta didiknya tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba.
Sesuai dengan misi BNP Jabar, "Jawa Barat bebas Narkoba 2015".
BNP Jabar tengah melakukan beberapa upaya-upaya pencegahan terhadap lahgun Narkoba diantaranya memberikan penyuluhan kepada sekolah, kampus dan masyarakat umum. Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan mampu mewujudkan dari pada misi BNP Jabar.

Kamis, 25 Desember 2008

DAMPAK YANG DIAKIBATKAN NARKOBA PADA ORGAN TUBUH


Otak Kita

Masuknya narkoba akan mempengaruhi fungsi vital organ tubuh, yaitu jantung, peredaran darah, pernafasan, dan terutama pada kerja otak (susunan saraf pusat). Hal ini akan menyebabkan kerja otak berubah, bisa meningkat atau  turun.

Narkoba yang ditelan akan masuk ke lambung kemudian ke pembuluh darah. Kalau dihisap, zat diserap masuk ke dalam pembuluh darah lewat saluran hidung 

dan paru-paru. Sedangkan kalau masuk ke badan melalui cara disuntikkan, zat langsung masuk ke aliran darah, selanjutnya darah membawa zat itu ke otak.  Narkoba berpengaruh pada bagian otak yang bertanggung jawab atas kehidupan perasaan, yang disebut dengan sistem limbus. Pusat kenikmatan pada otak (hipotalamus) adalah bagian dari sistem limbus. Narkoba menghasilkan perasaan ‘tinggi/high’ dengan memengubah susunan biokimia molekul pada sel otak yang disebut neuro-transmitter.

Mitos: “Kalau merasa enak, kerjakan saja!” 

Kira-kira begitulah bahasa kasarnya otak ketika bekerja. Otak kita memang dilengkapi alat untuk menguatkan rasa nikmat dan menghindarkan rasa sakit atau tidak enak. Hal ini untuk membantu kita memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti rasa lapar, haus, hangat, dan tidur. Mekanisme seperti ini namanya mekanisme pertahanan diri. Kalau merasa nikmat, otak mengeluarkan neurotransmitter yang menyampaikan pesan: “Zat ini berguna lho untuk mekanisme pertahanan badan. Jadi, ulangi lagi pemakaiannya!” 
Kalau mengkonsumsi narkoba, otak membaca tanggapan kita. Kita akan merasa nikmat seolah-olah kebutuhan kita seperti rasa lapar tadi sudah terpuaskan. Otak merekam sebagai sesuatu yang harus dicari sebagai prioritas. 

REALITANYA: Akibatnya, otak membuat program salah, semacam pembelajaran sel-sel otak pada pusat kenikmatan seolah-olah kita emang perlu narkoba  sebagai mekanisme pertahanan diri. Maka terjadilah kecanduan! Penyalahgunaan narkoba adalah memakai narkoba diluar tujuan pengobatan dan hanya untuk menikmati pengaruhnya, kalau dilanjutkan terus-menerus akan mengakibatkan ketergantungan. Setelah itu akan mengakibatkan gangguan kesehatan jasmani dan rohani. Lebih jauh lagi bisa membuat kematian yang sia-sia.